Buruk Rupa Cermin Dibelah

Buruk Rupa Cermin Dibelah

 

Kaca Mana Kaca?

Buruk Rupa Cermin Dibelah adalah sebuah pribahasa lawas yang biasa digunakan untuk menyindir mereka yang telah berbuat kekeliruan tetapi tetap keukeuh bahwa mereka tidak telah melakukan kekeliruan. 

Alih-alih mengakui dan mengoreksi diri, mereka justeru menyalahkan hal dan/atau pihak lain atas kekeliruan yang telah terjadi, termasuk menghujat hingga bahkan mengancam pihak-pihak yang sebenarnya telah mengingatkan kekeliruan yang telah mereka lalukan.

Buruk Rupa Cermin Dibelah ini kurang lebih memiliki pengertian yang sama dengan pribahasa lainnya seperti: Tak Pandai Menari, Lantai yang Dikatakan Terjungkit atau Udang yang Tak Tahu Bungkuknya sebagaimana dikutip dari wikiquote.

Menurut wikiquote, Buruk Rupa Cermin Dibelah itu berarti:
  1. Seseorang yang menyalahkan keadaannya yang buruk kepada orang lain, padahal kesalahannya sendirilah yang menyebabkan keadaannya.
  2. Tidak mau mengakui kesalahan/kelemahan sendiri.
  3. Menyalahkan orang atau hal lain meskipun sebenarnya dia sendiri yang salah, bodoh, dsb.
  4. Karena aibnya (kesalahannya), orang lain dipersalahkan.
  5. Karena kesalahan (kebodohan) sendiri, orang lain dipersalahkan.
Lalu, kenapa PolitikPedia menghadirkan pribahasa ini pada post kali ini?

Well ... Melihat dan mengamati fenomena terkini dan termutakhir di Desa Mantap Jaya menyusul satu peristiwa historis yang terjadi pekan lalu membuat PolitikPedia teringat akan pribahasa lawas ini yang menurut PolitikPedia sendiri tidak perlu diurai dan dibahas di sini karena alasan begini dan begitu :)

PolitikPedia menganggap para pembaca sekalian juga pasti mengerti.  Bukan begitu?





image: .pinimg.com
Ref: Wikiquote

loading...
Previous
Next Post »
Thanks for your comment