Konsep Trias Politica sebagai Upaya Locke dan Montesquieu untuk Mencegah Adanya Kekuasaan Non-Demokratis

 
Konsep Trias Politica sebagai Upaya Locke dan Montesquieu untuk Mencegah Adanya Kekuasaan Non-Demokratis

 

Trias Politica Versi Locke & Versi Montesquieu


Post PolitikPedia kali ini merupakan rangkuman singkat dari berbagai sumber yang disunting yang membahas tentang pemerintahan non-demokratis yang menurut Montesquieu harus terus diupayakan untuk dicegah dalam kehidupan politik demokratis.



Seperti kita ketahui, pada pemerintahan non-demokratis, rakyat sama sekali tidak dilibatkan dalam proses politik dan keputusan-keputusan yang dibuat dan berpusat hanya pada pemerintah  pusat (sentralisasi). 

Pemerintah (rezim/regime) mempunyai kekuasaan yang mutlak atas warga negara dan tidak seorangpun mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam pemilu, pengambilan keputusan, dan lain sebagainya. Pemerintah sangat mendominasi segala aspek kehidupan rakyat.

Rezim juga melakukan tekanan kepada rakyat untuk mengeluarkan pendapat secara bebas sehingga aspirasi rakyat diabaikan sama sekali. Rezim juga tak segan-segan akan mengambil tindakan kekerasan bila diperlukan.

Pemerintahan non-demokratis sama halnya dengan bentuk Despotisme yang ditandai dengan bentuk pemerintahan dengan satu penguasa, baik individual maupun oligarki (kelompok).

Despotisme merupakan bentuk tirani yang acap menggunakan ancaman hukuman dan kekerasan, yang sama dengan bentuk pemerintahan absolutisme dan diktatorisme. 

Adalah Montesquieu (nama aslinya Baron Secondat de Montesquieu), seorang filsuf Prancis abad ke-18 yang pertama kali membawa istilah despotisme ke dalam kosakata politik modern.

Dalam karyanya: Spirits of the Law (1748), Montesquieu mengingatkan bahwa despotisme adalah bahaya yang selalu ada dan ancaman yang terus-menerus terhadap kemanusiaan yang berpotensi untuk berkembang dimanapun.  

Bahkan menurut Montesquieu, mereka yang beruntung tinggal di luar batas pemerintahan yang despotik pun masih bisa menjadi korban praktik despotik. Sehingga Montesquieu sangat menyarakankan berbagai upaya untuk terus membuka kedok praktek despotisme dalam kehidupan suatu unit politik demokratis.

Menurut Montesquieu, despotisme hanya sedikit berbeda dengan monarki karena dalam monarki, penguasa memerintah dengan hukum yang ada dan tetap, sedangkan dalam despotisme penguasa memerintah berdasarkan keinginan atau kelompoknya sendiri.

Itulah mengapa Montesquieu sangat menyarankan untuk membaca karya filsuf John Locke yang menggagas konsep Trias Politica dalam sebuah karyanya yang monumental yang berjudul Two Treatises of Government  yang diterbitkan pada tahun 1690.

Locke berpandangan bila adanya negara adalah bertujuan untuk melindungi milik pribadi dari serangan individu lain sehingga kekuasaan dalam suatu unit politik idealnya tidak bersifat sentralistik dan mesti dibagi sesuai konsep Trias Politica versinya dimana kekuasaan terbagi dalam Legislatif, Eksekutif dan Federatif.

Terinspirasi dari konsep Trias Politica versi Locke itu, Montesquieu kemudian memunculkan konsep Trias Politica versinya yang kini banyak diterapkan di berbagai negara yaitu konsep pemisahan kekuasaan yang terdiri dari Legislatif, Efsekutif dan Yudikatif.





Image:  quotes.thefamouspeople.com

Ref:  setabasri01/aeon.co/wikipedia









loading...
Previous
Next Post »
Thanks for your comment